Moeldoko menerangkan pengajuan SNI untuk pengisi daya tipe GBT adalah hal yang biasa dan tidak dimaksudkan untuk mengganti pengisi daya tipe CCS yang saat ini lebih banyak digunakan.
Karena itu, dia menyayangkan kesimpulan investigasi majalah tersebut yang tendensius dan menyudutkan dirinya melakukan cawe-cawe dalam salah satu program strategis nasional tersebut.
“Di dalam opininya mereka, menurut saya sebuah bentuk arogansi jurnalistik, bahkan menjurus kepada brutal tendesius dan kehilangan independensinya,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa setiap keputusan dan kebijakan yang diambilnya bersama Periklindo hanya untuk keuntungan konsumen mobil listrik di Indonesia.(ds)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radartuban.jawapos.com
Artikel Terkait
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Disita
Kalah Telak! Anak Buah Prabowo Ungguli Mr J PSI di Pilkada Serentak
Pemkot Surabaya Gandeng Densus 88, Ini Alasan dan Tujuannya
Prabowo Izinkan Jokowi Diadili? Ini Kata Pengamat Soal Sinyal Purbaya