[ANALISIS] Pengumuman Buru-Buru Prabowo Capres 2029, Demi Kunci Partai Lain?

- Senin, 17 Februari 2025 | 14:40 WIB
[ANALISIS] Pengumuman Buru-Buru Prabowo Capres 2029, Demi Kunci Partai Lain?


"Kalau misal sebaliknya kinerjanya kurang perform, Kabinet Merah Putih banyak melakukan blunder, ini kan jadi masalah dan akan menjadi bumerang bagi Pak Prabowo sendiri ketika tetap maju," kata Agung.


Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an berpendapat ada dua alasan Gerindra menetapkan dan mengumumkan Prabowo sebagai calon presiden 2029 sejak dini.


Pertama, untuk menjaga soliditas kader partai. Hal ini untuk mempertegas bahwa tidak ada nama lain di Gerindra untuk Pilpres 2029, kecuali Prabowo. Kedua, untuk mengunci partai-partai lain di KIM.


"Untuk mengunci partai-partai lain, bahwa Pak Prabowo akan maju lagi di 2029, sehingga partai-partai yang sekarang berada di barisan KIM plus harus seirama. Pesan tersiratnya, jika masih ingin tetap berada di koalisi ya harus dukung Pak Prabowo," kata Ali.


Namun, dia menilai Pilpres 2029 bakal sangat dinamis. Salah satu faktornya adalah penghapusan syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold oleh Mahkamah Konstitusi (MK).


"Maka setiap partai bisa mengusung capres atau cawapres 2029. Sangat mungkin nanti menjelang 2 atau 1 tahun pilpres, soliditas koalisi akan memudar lantaran sejumlah partai akan mengusung capres sendiri," ujarnya.


Ali pun mengatakan kesolidan koalisi pemerintahan saat ini bergantung dari sukses atau tidaknya kepemimpinan Prabowo di periode pertama. 


Ada kemungkinan koalisi saat ini mengusung calon sendiri-sendiri di 2029.


"Jika Prabowo dianggap sukses memimpin Indonesia, kemungkinan besar koalisi akan solid dan partai-partai lain tidak berani mengusung capres sendiri. Sebaliknya, jika prabowo kurang sukses, kemungkinan akan munculnya kompetitor-kompetitor baru sangat besar," ujarnya.


Bagaimana Kans Prabowo di 2029?


Agung Baskoro berpendapat dalam sistem multipartai ekstrem, siapapun presidennya akan diuntungkan untuk maju kembali di periode kedua. 


Ia mencontohkan SBY dan Jokowi yang elektabilitasnya lebih tinggi saat maju di periode kedua.


"Pak Jokowi, Pak SBY yang memang dengan mudah melenggang bahkan pada periode keduanya elektabilitas mereka melampaui di masa pertamanya ketika terpilih sebagai presiden," kata Agung.


Dalam konteks saat ini, Prabowo juga bakal diuntungkan. Ia mengatakan petahana yang maju biasanya didukung oleh infrastruktur politik yang solid dan sumber daya politik yang tak terbatas.


"Itu semua akan menghadapi lawan-lawan yang memang baru memulai untuk berkompetisi elektoral di Pilpres," ujar dua.


Namun, ia mengingatkan kondisi bisa berubah jika terjadi 'tsunami politik' yang tidak dapat dimitigasi dalam beberapa waktu ke depan. 


Contohnya, terdapat blunder kebijakan yang dilakukan Prabowo atau menteri-menterinya.


Sumber: CNN

Halaman:

Komentar

Terpopuler