"Hukum ekonomi berlaku, kalau demand tidak ada, maka tidak akan harga naik atau tinggi. Ini juga mungkin itu tergantung dari perilaku konsumsi dari pengonsumsi minyak goreng sawit," ujarnya.
Menurutnya, di dunia minyak goreng nabati bukan hanya berasal dari kelapa sawit sehingga antara jenis minyak goreng itu akan saling menyubtitusi. Dengan begitu, orang-orang akan berpikir rasional ketika salah satu jenis mengalami kenaikan harga tinggi.
"Sebaliknya, kalau dia lebih banyak konsumsi subtitusinya maka satunya tidak laku dan harganya akan murah," ungkapnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur