Adapun terkait pembangunan Masjid di PIK-2, komentar penulis sebagai berikut:
Pertama, pembangunan satu masjid di PIK-2 tidak membuat kezaliman proyek PIK-2 menjadi halal.
Maksudnya, pembangunan masjid tidak lantas membuat proyek PIK-2 lari dari tanggungjawab terhadap praktik perampasan tanah baik di darat dan di laut, untuk memenuhi kerakusan PIK-2 membangun proyek properti.
Membangun masjid, juga bukan berarti menjadi indikator proyek PIK-2 dijalankan dengan baik dan tidak ada masalah.
Justru, ide membangun masjid ini baru muncul setelah ada masalah besar di proyek PIK-2 yang dikritik umat Islam.
Contohnya PIK-1, tidak ada satupun masjid. Yang ada klenteng besar dan berbagai bangunan dengan corak etnis Tionghoa.
Kedua, umat Islam telah, sedang dan terus membangun masjid. Jumlahnya bukan hanya satu, ada ratusan, ribuan bahkan totalnya bisa puluhan ribu hingga ratusan ribu se Indonesia.
Pembangunan Masjid ini didasarkan pada ketaqwaan kepada Allah SWT, sehingga tak ada yang dipublikasikan untuk kepentingan proyek atau bisnis tertentu.
Sedangkan masjid di PIK-2, terus diglorifikasi untuk mendukung pembangunan proyek PIK-2, seolah-olah Proyek PIK-2 ramah terhadap umat Islam.
Ketiga, Masjid ini tidak dibangun berdasarkan kebutuhan ibadah dari warga setempat yang beragama Islam.
Pembangunan sejumlah masjid itu biasanya untuk memenuhi kebutuhan ibadah Umat Islam, bukan untuk kebutuhan kamuflase atau marketing proyek.
Pembangunan Masjid PIK-2 ini mirip masjid dhiror era Nabi. Tidak dibangun berdasarkan Taqwa, tapi untuk kepentingan tertentu.
Sebelumnya, PIK-2 telah mempropagandakan status PSN PIK-2 untuk membebaskan lahan rakyat Banten yang bukan bagian dari PSN, untuk menekan agar warga melepaskan hak dan menjual murah ke pengembang.
Masjid ini pun, punya misi sama, berusaha membuat proyek PIK-2 seolah ramah dan mengubur berbagai kezaliman proyek PIK-2 terhadap rakyat Banten yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Jadi, kesimpulannya Masjid PIK-2 tidak akan mengubah status kezaliman proyek yang haram dalam Islam, menjadi halal.
Masjid ini, tidak bisa dijadikan sarana untuk mendukung kezaliman proyek PIK-2 hanya berdalih di kawasan ini telah dibangun masjid. ***
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur