POLHUKAM.ID - Dalam sebuah wawancara di podcast Akbar Faizal Uncensored (AFU) edisi spesial Lebaran (31/3/2025), mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, mengungkap dirinya dijegal oleh Presiden Jokowi untuk kembali menjabat Ketua Umum PBNU di Muktamar NU di Lampung 22-23 Desember 2021.
Awalnya Said Aqil menepis anggapan bahwa di masa kepemimpinannya, hubungan NU dengan kekuasaan terlalu erat.
“Enggak juga dong, enggak juga,” ujarnya, menanggapi tudingan tersebut.
Ia mengklaim bahwa di bawah kepemimpinannya, NU tetap bersikap kritis terhadap pemerintah, bahkan ia mengaku mengalami tekanan politik.
“Pak Jokowi malah saya kritik,” ungkap Said Aqil.
“Walhasil, Pak Jokowi tidak senang sama saya kalau saya terpilih lagi di NU, maka di Lampung (Muktamar NU di Lampung) semuanya diatur sehingga saya harus kalah,” ujarnya.
Ia kemudian membandingkan situasi tersebut dengan pengalaman Gus Dur saat Muktamar Cipasung 1994 yang hendak dijegal oleh Soeharto.
“Pak Harto waktu itu berusaha menjegal Gus Dur. Saat pembukaan, Gus Dur dipersilakan naik ke panggung untuk memukul beduk, tapi setelah itu, ia dihalangi untuk bergabung dalam pertemuan tertutup. Bahkan, para pendukungnya tidak diperbolehkan masuk ke Tasikmalaya,” kenangnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur