POLHUKAM.ID - Pakar multimedia dan telematika, KRMT Roy Suryo kembali menyatakan pendapatnya bahwa ijazah mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak identik dengan ijazah lain yang dikeluarkan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada periode yang sama.
Hal itu dikatakan Roy Suryo setelah melakukan identifikasi dan komparasi mandiri gambar fotokopi ijazah Jokowi dengan tiga ijazah alumni Fakultas Kehutanan UGM lainnya yang juga lulus pada November 1985.
Tiga ijazah yang digunakan Roy Suryo untuk identifikasi dan komparasi dengan ijazah nomor 1120 milik Jokowi ialah ijazah nomor 1115 atas nama Frono Jiwo, nomor 1116 atas nama Alm Hari Mulyono, dan nomor 1117 atas nama Sri Murtiningsih.
Ditanya mengenai apakah tiga ijazah itu juga menjadi pembanding yang dilakukan Puslabfor Mabes Polri, Roy Suryo tidak bisa memastikan.
Tetapi, ia menyatakan identifikasi yang dilakukannya terbuka dan jujur.
"Silakan ditanyakan ke Bareskrim, yang jelas kalau saya jujur saja, tidak ada yg ditutup-tutupi sedikit pun," ungkap Roy Suryo saat dihubungi Tribunnews melalui pesan WhatsApp, Sabtu (31/5/2025).
"Sekarang tergantung keterbukaan Bareskrim menjawab pertanyaan siapa-siapa pemilik ijazah yang sudah saya sampaikan ini," imbuhnya.
Melalui penjelasan tertulisnya, Roy Suryo menilai ijazah Jokowi tidak identik dengan tiga ijazah pembanding yang ia cermati.
Roy Suryo menggunakan fotokopi ijazah Jokowi untuk dibandingkan dengan tiga ijazah lain.
Meski ada foto ijazah yang kualitas teknis lebih bagus, yakni yang diunggah oleh Politisi PSI Dian Sandi Pratama melalui akun X-nya tertanggal 1 April 2025, namun Roy Suryo menggunakan potret fotokopi ijazah Jokowi yang secara resmi ditayangkan Dirtipidum Bareskrim melalui layar lebar saat konferensi pers, Kamis (22/5/2025).
Hal itu dilakukan Roy Suryo supaya tidak ada yang menyangsikan fotokopi tersebut.
"Bila Bareskrim kemarin tidak secara terbuka berani mengungkapkan ketiga sampel ijazah lain yang digunakan sebagai sampel pembanding, maka di sini demi keterbukaan informasi dan ilmu pengetahuan, ditampilkan tiga sampel ijazah yang dengan mudah ditemukan di jagad maya karena secara gamblang sudah dipublikasikan oleh mereka sendiri maupun oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr Sigit Sunarta saat diwawancara wartawan Kompas di tahun 2022 silam," jelas Roy.
"Perbandingan yang dilakukan adalah melihat bagaimana posisi logo UGM dengan tulisan yang tercetak dalam masing-masing ijazah yang diperbandingkan (terutama huruf Z pada tulisan 'IJAZAH' dan huruf A-terakhir pada tulisan 'SARJANA')," jelasnya.
Soroti Huruf dan Logo UGM
Roy Suryo menyebut ada perbedaan dari fotokopi ijazah yang disebut milik Jokowi dengan tiga ijazah yang lain.
Dijelaskan Roy Suryo, posisi huruf Z pada tulisan 'IJAZAH' dan huruf A-terakhir pada tulisan 'SARJANA' pada ketiga ijazah nomor 1115, 1116, dan 1117 adalah identik alias sama persis.
"Baik posisi vertikal maupun horizontalnya, namun tidak identik bila diperbandingkan dengan ijazah nomor 1120."
Roy Suryo juga menjelaskan, posisi huruf Z dari kata 'IJAZAH' ketiga Ijazah pembanding ini lebih turun alias lebih masuk ke bawah pada Logo UGM bila dibandingkan dengan Ijazah milik Jokowi yang terlihat lebih ke atas alias hanya masuk sedikit pada Logo UGM.
"Juga posisi huruf A-terakhir (pada kata SARJANA) pada ketiga Ijazah pembanding sama-sama lebih 'ke kiri' alias 'masih masuk' ke dalam logo UGM, dibandingkan dengan ijazah milik Jokowi yang lebih 'ke kanan' alias 'lebih ke kanan / keluar' dari logo UGM sehingga kedua 'kaki' huruf A-nya terlihat hampir terpisah dari Logo UGM," urainya.
Roy Suryo mengatakan, perbedaan signifikan antara ketiga ijazah pembanding yang identik, yaitu nomor 1115, 1116, dan 1117 jelas tidak identik dengan nomor 1120.
"Artinya ijazah Jokowi tersebut sama sekali tidak identik dengan satu pun ijazah pembanding, padahal nama-nama pemilik ijazah pembanding (Frono Jiwo, Alm Hari Mulyono, dan Sri Murtiningsih) adalah orang-orang yang tidak asing lagi selama ini bahkan ada di antaranya yang dikenal sebagai pendukung garis keras Jokowi dan diberikan jabatan Komisaris dalam karier selanjutnya," ungkap Roy Suryo.
Kesimpulannya, Roy Suryo menegaskan hasil identifikasi ilmiahnya yang terbuka mematahkan hasil analisis Puslabfor Mabes Polri yang sempat menyebut ijazah nomor 1120 milik Jokowi disebut identik dengan tiga pembanding yang tidak jelas kepemilikannya.
"Fakta ilmiah sejujurnya, justru ijazah Jokowi tersebut tidak identik sama sekali dengan satupun ijazah pembanding," ungkapnya.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Mengejutkan! Hasil Survei Ijazah Jokowi di Kalangan Mahasiswa di Solo: 98 Persen Nyatakan Palsu
Viral, Arie Kriting Jadi Dukun Bikin Heboh, Netizen: Mendalami Fitnah?
Youtuber Ini Kaget Survey di Kampus Ternama di Solo, 98 dari 100 Mahasiswanya Tanpa Ragu Sebut Ijazah Jokowi Palsu
Oalah, Pemerintah Batalkan Diskon Tarif Listrik 50%