"Yang kedua adalah mungkin tanggal 23 akan dibacakan ya, tapi itu kan masih pembacaan. Nah, soal apakah mereka akan melanjutkan atau tidak, nah itu baru langkah berikutnya. Tapi, apakah surat ini akan ditindaklanjuti DPR? Nah, itu juga lagi-lagi jadi barang simpanannya," jelasnya.
"Oleh karena itulah, mungkin persoalan ini enggak akan cepat. misalnya dalam setahun ini akan realisasi, boleh jadi gak gitu atau bahkan 3 tahun dari sekarang baru diselesaikan oleh DPR," tambah Ray.
"Nah, jadi misalnya itu dibacakan di paripurna disimpan tahun ini dianggap, tidak dibahas. Tahun depan gak dianggap, dibahas. Baru tahun berikutnya gak dianggap, dibahas. Karena tidak otomatis harus dibahas pada tahun yang sama. itu jadi disimpan dulu nih," imbuhnya.
Politik Sandera Lazim Dilakukan Jokowi
Kemudian, Ray Rangkuti menilai politik sandera yang saat ini diterapkan pada tuntutan pemakzulan Gibran adalah bentuk politik yang lazim dilakukan mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Nah, kenapa mereka simpan? Ya itu tadi, pertama politik Indonesia ini politik sandera. Politik yang lazim dilakukan oleh Pak Jokowi sendiri juga," papar Ray.
"Pak Jokowi ya menyimpan banyak rahasia orang untuk dijadikan sebagai sandera politik gitu. Nah, ini berlaku lagi nih kepada saudara Gibran. Jadi, ibaratnya kalau nanti ada apa-apa dan sebagainya, pakailah ini ya," tambahnya.
Selanjutnya, Ray Rangkuti menilai politik sandera atas pemakzulan Gibran ini menguntungkan bagi Prabowo dan partai politik.
Sebab, jika terkesan menolak tegas, mereka akan terkesan jahat.
"Nah, apakah ini menguntungkan bagi partai-partai? Sangat menguntungkan politik sandera ini. Bagi Pak Prabowo juga sangat menguntungkan," kata Ray.
"Dan itulah sebabnya saya mengatakan tadi mengapa sikap Pak Prabowo dan Gerindra kelihatan enggak jelas. Sebab kalau mereka sebetulnya menolak, saya kira begitu surat itu masuk ke presiden terlebih dahulu tuh reaksi nuansa penolakannya itu sudah kejahatan gitu," ujarnya.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara