Rocky Gerung Bikin Geger! Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Tapi...

- Sabtu, 12 Juli 2025 | 17:10 WIB
Rocky Gerung Bikin Geger! Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Tapi...




POLHUKAM.ID - Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo yang tak kunjung usai kini memasuki babak baru yang penuh teka-teki. 


Adalah pengamat politik Rocky Gerung, yang selama ini dikenal sebagai kritikus vokal pemerintah, yang justru memberikan pernyataan tak terduga.


Dalam sebuah perbincangan panas di kanal YouTube Hendri Satrio Official, Rocky dengan tegas menyatakan ijazah sang presiden adalah asli, namun dengan tambahan kalimat yang memicu spekulasi liar dan perdebatan sengit di ruang publik.


Pernyataan ini sontak menjadi sorotan, mengingat isu ini telah lama menjadi bahan gugatan dan serangan politik terhadap Jokowi.


Namun, alih-alih memadamkan api, komentar Rocky justru menyiramkan bensin ke dalam perdebatan dengan sudut pandang yang sama sekali berbeda.


Ijazah Asli, Berpegang pada Keterangan UGM


Di tengah lautan tudingan dan spekulasi, Rocky Gerung mengambil sikap yang jelas terkait validitas dokumen akademik tersebut. 


Ia mendasarkan keyakinannya pada keterangan resmi dari institusi yang mengeluarkan ijazah tersebut, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM).


Baginya, konfirmasi dari pihak universitas sudah cukup untuk mengakhiri perdebatan soal keaslian fisik ijazah.


"Kalau UGM menyatakan asli, ya sudah, ijazah itu asli," tegas Rocky Gerung dalam podcast tersebut dikutip pada Sabtu (12/7/2025). 


Ia bahkan menepis narasi-narasi konspirasi yang lebih ekstrem, seperti tuduhan bahwa ijazah tersebut dicetak di lokasi non-resmi.


Menurutnya, tudingan yang menyebutkan ijazah Jokowi diprint di Pasar Pramuka dianggapnya sebagai tuduhan yang berlebihan dan sulit untuk dibuktikan kebenarannya. 


Sikap ini menempatkan Rocky sebagai pihak yang mengakui legitimasi UGM dalam isu ini.


Misteri di Balik Kalimat "Pemiliknya Palsu"


Namun, di sinilah letak sentilan tajam khas Rocky Gerung. 


Setelah mengakui keaslian ijazah, ia melontarkan kalimat paradoks yang menjadi inti dari pernyataannya.


"Ijazah Jokowi itu asli, tapi pemiliknya palsu," ungkap Rocky.


Kalimat ini sontak mengubah arah diskusi. Ini bukan lagi soal kertas dan stempel, melainkan kritik filosofis dan politis terhadap sosok Joko Widodo sebagai pemimpin.


Analisis publik pun terbelah. Sebagian menafsirkan "pemilik palsu" sebagai sindiran bahwa kebijakan dan tindakan Presiden Jokowi tidak mencerminkan nilai-nilai intelektual atau keilmuan yang seharusnya dimiliki oleh seorang sarjana lulusan UGM.


Kritik ini seolah menyiratkan adanya diskoneksi antara figur Jokowi yang ditampilkan di depan publik dengan esensi kepemimpinannya. 


Rocky tidak menyerang dokumen, melainkan mempertanyakan apakah sang pemilik ijazah telah menjalankan amanah intelektual yang melekat pada gelar kesarjanaannya.


Dampak Psikologis dan Manuver Politik


Lebih jauh, Rocky Gerung menganalisis dampak dari polemik berkepanjangan ini terhadap Presiden Jokowi secara personal. 


Ia menduga bahwa isu yang terus-menerus digoreng ini telah memberikan beban mental yang signifikan.


"Isu ini membuat Jokowi stres dan mengalami psikosomatik," ungkapnya, mengisyaratkan adanya tekanan psikologis berat yang dialami oleh kepala negara.


Rocky bahkan berspekulasi lebih dalam dengan menyebut adanya keanehan jika isu ini justru "dibina" oleh pihak Jokowi sendiri, karena hal tersebut tidak mungkin menyebabkan stres pada yang bersangkutan.


Terkait peran partai pengusung, ia berpendapat bahwa pembuktian tidak harus datang dari ranah politik. 


Menanggapi kemungkinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) turun tangan, Rocky menilai hal itu tidak perlu.


"PDIP tidak harus membuktikan keaslian ijazah, karena lawyer bisa mengambil alih," jelasnya. 


Ini menegaskan pandangannya bahwa jika ada sengketa, penyelesaiannya berada di jalur hukum, bukan panggung politik partai.


Sumber: Suara

Komentar