EKSKLUSIF! Menelusuri Tuduhan Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Pemilik Kios Ungkap Fakta Mengejutkan

- Senin, 14 Juli 2025 | 15:55 WIB
EKSKLUSIF! Menelusuri Tuduhan Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Pemilik Kios Ungkap Fakta Mengejutkan

POLHUKAM.ID - Tuduhan mengejutkan dilontarkan politisi senior PDIP, Bambang Beathor Suryadi


Ia menduga ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk jenjang Strata Satu (S1) dicetak ulang di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Timur, pada sekitar 2012. 


Beathor bahkan menyebut nama-nama "tim relawan Solo" yang ditugaskan mencetak ulang dokumen penting itu.


Tribunnews pun menelusuri lokasi yang disebut dalam tudingan tersebut.


Hasilnya memperlihatkan dinamika menarik antara realitas lapangan, jejak sejarah Pasar Pramuka, dan persepsi publik terhadap tudingan tersebut.


Bekas Lokasi Pasar Pramuka Pojok Kini Hanya Tanah Kosong


Langkah pertama penelusuran dilakukan ke lokasi yang disebut Beathor, yakni Pasar Pramuka Pojok.


Tempat yang berada di Jalan Salemba Raya, Matraman, itu kini sudah tak lagi beroperasi. 


Bekas bangunan pasar itu kini berubah menjadi tanah kosong yang ditumbuhi semak belukar.


Pasar Pramuka Pojok pernah terbakar hebat pada Desember 2024.


Insiden tersebut merenggut satu korban jiwa dan menghentikan seluruh aktivitas perdagangan di lokasi itu.


Meski demikian, tidak jauh dari area bekas pasar tersebut, masih terdapat deretan ruko dan kios percetakan di Jalan Pramuka.


Rata-rata menyediakan layanan cetak buku, undangan, spanduk, poster, hingga penjilidan skripsi. Di siang hari, tempat ini tampak cukup ramai.


Penelusuran ke Kios Percetakan, Semua Menepis Layani Ijazah Palsu


Tribunnews menyambangi sejumlah kios percetakan yang berada di sekitar Jalan Pramuka. 


Semua yang ditemui menyatakan tidak melayani pembuatan atau pengeditan dokumen palsu, termasuk ijazah.


Tribunnews juga mendapati sejumlah kios percetakan mencantumkan peringatan itu di etalase kaca toko.


Salah satu pegawai percetakan berinisial S, yang sudah bekerja di sana sejak 2016, menyebutkan bahwa tempatnya tidak menerima layanan semacam itu.


Ia bahkan menunjukkan secarik peringatan yang ditempel di kaca etalase kios:


"Toko ini tidak menerima jasa edit ijazah, kartu keluarga, KTP, nota, faktur, SKCK, dan dokumen penting lainnya atau pemalsuan dokumen. Terima kasih."


S mengaku sempat beberapa kali didatangi orang yang menanyakan layanan pembuatan ijazah palsu, terutama setelah tudingan Beathor viral. Namun mereka hanya memotret kios lalu pergi.


"Yang datang buat nanya bikin ijazah palsu juga ada. Tapi kami ingatkan kalau di sini tidak bisa," ujarnya.

Halaman:

Komentar