"Tahu gak yang muncul di situ? Profesor rektor. Mereka bilang alhamdulillah menteri bisa menegur kami. Selama ini kami gak pernah. Rektor Universitas Diponegoro bahkan berteriak di zoom, "Alhamdulillah ada kebijakan. Kami selama ini gak pernah diberi arahan gak pernah ketemu. Ada Pak Nadiem hadir ada," cerita Mahfud.
Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi?
Dari serangkaian pengalamannya, Mahfud menyimpulkan satu hal penting tentang sosok Nadiem.
"Nah, jadi itu menurut saya Nadiem itu adalah orang yang bersih tetapi tidak paham birokrasi dan pemerintahan. Itu satu."
Ketidakpahaman Nadiem terhadap birokrasi ini bukan sekadar asumsi. Mahfud bahkan mengungkap kesulitan pejabat tinggi negara untuk bertemu dengan Nadiem.
"Bahkan ada yang bilang nih seorang petinggi besar itu mau ketemu Pak Nadiem gak bisa. Berkali-kali daftar gak bisa," kata Mahfud.
Pertemuan akhirnya terjadi, namun di tempat yang tak lazim untuk seorang menteri.
"Lalu di mana? Ditemui di hotel karena konon dia gak ngantor di kantornya ditemuinya di hotel mantan pejabat tinggiah antara orang nomor satu nomor dua lah gitu," ucap Mahfud.
Mahfud menganalisis pola pikir Nadiem yang terbiasa dengan dunia start-up dan bisnis ojek online.
"Dia berpikirnya taktis saja bahwa ini kayak ngatur bisnis ojek dan sebagainya itu tap tap tap gitu padahal birokrasi kan tidak begitu gak paham," jelas Mahfud.
Meskipun demikian, Mahfud tetap mengakui integritas Nadiem.
"Bahwa dia bersih itu iya."
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Ijazah Jokowi Palsu? Survei Buktikan Mayoritas Masyarakat Justru Tidak Percaya
Gibran Dinilai Cerdas & Visioner, Survei Buktikan 71% Publik Puas!
Rizal Fadillah Sebut Jokowi Tak Hafal Salam UGM, Tuduh Ijazah Palsu: Stop Tipu-tipu!
Program MBG Prabowo-Gibran: Capaian Spektakuler di Tahun Pertama!