Untuk diketahui, Jabatan Menkopolkam saat ini dijabat sementara oleh ad intern Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin.
Sjafrie akan bertugas sebagai Menkopolkam ad intern hingga dilantiknya Menkopolkam Definitif.
Sebelumnya, Menkopolkam dijabat oleh Budi Gunawan. Pihaknya ikut terkena reshuffle kabinet Merah Putih pada Senin, 8 September 2025.
Penunjukan Menkopolkam ini bukan sekedar pengisian jabatan kosong melainkan refleksi dari arah politik dan strategi keamanan Presiden Prabowo.
Apabila Gatot terpilih, maka menandakan konsolidasi kekuasaan berbasis loyalitas militer dan simbol perlawanan terhadap era sebelumnya.
Namun jika Presiden Prabowo memilih figure lain yang lebih teknokratik, maka arah kebijakan bisa lebih pragmatis dan stabil.
Siapa Gatot Nurmantyo?
Nama Panglima TNI Jenderal TNI (Purn), Gatot Nurmantyo masuk dalam bursa calon Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) menggantikan Budi Gunawan yang masuk dalam reshuffle kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto.
Karier militer Gatot Nurmantyo cukup bersinar saat berdinas sebagai TNI AD. Gatot meniti karier militer usai lulus dari Akademi Militer (Akmil) Tahun 1982.
Dikenal sebagai sosok yang tegas dan nasionalis, Gatot aktif menyuarakan isu kebangsaan serta kedaulatan negara.
Gatot Nurmantyo lahir di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada 13 Maret 1960.
Dia berasal dari keluarga militer, ayahnya bernama Suwantyo merupakan seorang Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri di Kodam XIII/Merdeka, Sulawesi Utara.
Awalnya Gatot Nurmantyo sempat ingin masuk ke Universitas Gadjah Mada (UGM) lantaran bercita – cita menjadi arsitek.
Namun akhirnya Gatot Nurmantyo memilih Akmil demi meringankan beban ekonomi keluarga.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Kotak Pandora Purbaya Yudhi Sadewa: Fakta Mengejutkan di Balik Klaim Utang Jokowi!
Jokowi Bongkar Fakta Rumah Pensiun Colomadu: Bukan untuk Tinggal, Ternyata untuk Ini!
Rahasia Di Balik Pertemuan Tertutup Prabowo dan Dasco di Widya Chandra Terungkap!
Jokowi Dianggap Inkonisten, Benarkah Kebijakannya Buka Peluang Korupsi?