Langkah proaktif ini dinilai krusial untuk memastikan transparansi, menegakkan prinsip akuntabilitas publik, dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proyek-proyek nasional berskala besar. Sementara itu, pemenuhan kewajiban utang dan pengelolaan finansial proyek dapat ditangani secara profesional oleh pihak pengelola seperti BP BUMN dan Danantara, yang memiliki kapasitas serta mandat untuk menata ulang struktur keuangan proyek strategis negara.
Hasanuddin juga menegaskan bahwa kritik terhadap aspek tata kelola keuangan tidak boleh mengaburkan nilai strategis Whoosh. Kereta cepat ini tetap merupakan pencapaian besar yang dapat menjadi tonggak kemajuan teknologi dan transportasi nasional, asalkan ke depan dikelola dengan prinsip profesionalitas, transparansi, dan berorientasi pada kepentingan publik.
Dengan pendekatan yang proporsional dan konstruktif, proyek Whoosh diharapkan tidak terjebak dalam pusaran politisasi, melainkan dapat menjadi simbol kemajuan dan pembelajaran berharga menuju tata kelola pembangunan nasional yang lebih baik dan akuntabel di masa depan.
Sumber: https://rmol.id/amp/2025/10/19/683668/segera-audit-whoosh-agar-tak-jadi-isu-politis-
Artikel Terkait
Ijazah Jokowi Palsu? Survei Buktikan Mayoritas Masyarakat Justru Tidak Percaya
Gibran Dinilai Cerdas & Visioner, Survei Buktikan 71% Publik Puas!
Rizal Fadillah Sebut Jokowi Tak Hafal Salam UGM, Tuduh Ijazah Palsu: Stop Tipu-tipu!
Program MBG Prabowo-Gibran: Capaian Spektakuler di Tahun Pertama!