Seperti diketahui, video berdurasi 16 detik itu menampilkan juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo tengah berbincang.
Refly mengatakan orang terkadang tak sadar jika aktivitas dan momen tertentu seharusnya tidak boleh direkam.
“Karena semua orang memegang kamera yang ada di handphone, akhirnya tiap orang bisa mengabadikan kegiatan-kegiatan, walaupun itu sifatnya tertutup,” ujarnya dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Rabu (22/6).
Menurut Refly, kegiatan yang melibatkan kepala negara sifatnya tertutup.
Advokat itu pun menilai bahwa video tersebut juga menimbulkan interpretasi yang macam-macam.
“Orang yang suka akan menyebutkan sisi positif dari keadaban Presiden Jokowi. Namun, dalam peran simbol, terlihat betul bahwa Jokowi kalah dengan Megawati,” ungkapnya.
Artikel Terkait
DPR Kena Prank! Dana Reses Rp702 M Bikin Tak Sedih Tunjangan Rumah Dihapus
Prabowo vs Geng Solo: Momen Penegakan Hukum yang Dinanti Rakyat
Profesor Ikrar Bongkar Bahaya Legacy Jokowi: Syarat Wapres RI Hanya Lulusan SD?
Ijazah Jokowi & Gibran Dikritik Iwan Fals: Bagaimana Jika Ternyata Palsu?