Lebih lanjut, Adi menjelaskan bahwa berdasarkan survei, Ganjar dipilih menjadi presiden karena kinerja yang terbukti (26,2 persen), merakyat (24,4 persen), dan memiliki sifat yang baik (14 persen).
Adi mengungkapkan bahwa secara umum masyarakat Indonesia memilih berdasarkan psikologis.
"Sementara faktor sosiologis seperti agama, suku dan kedaerahan tampak tidak berpengaruh besar pada pilihan masyarakat. Ganjar Pranowo dipilih karena dianggap terbukti kinerjanya di Jateng," ucapnya.
Survei ini dilakukan pada 15-29 Juni 2022 dengan metode telephoning menggunakan kuesioner yang dilakukan enumerator terlatih.
Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun sampel terdiri atas 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sampel diambil dengan metode simple random sampling dari 10.000 data target yang telah dipilih secara acak.
Sumber: era.id
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara