Dicap Islamophobia, Singapura Dipaksa Minta Maaf Karena Tolak Kedatangan UAS

- Jumat, 20 Mei 2022 | 22:50 WIB
Dicap Islamophobia, Singapura Dipaksa Minta Maaf Karena Tolak Kedatangan UAS

Mereka protes karena merasa ulama mereka Ustadz Abdul Somad (UAS) di perlakukan tidak adil ketika masuk Singapura.

Muhammad Senanatha Koordinator Lapangan (Korlap) PERISAI DKI Jakarta mengatakan, ulama yang sangat dihormati dan disegani oleh umat Islam di Indonesia sedang mendapat perlakuan yang sangat tidak pantas dari negara lain.

UAS adalah ulama ummat Islam yang memiliki jutaaan pengikut pernyataan Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo membantah jika UAS di deportasi melainkan tidak mendapat izin untuk masuk ke Singapura itu menyakiti kami ummat Islam.

"Perlakuan imigrasi Singapura kepada UAS yang mengaku dimasukan ke dalam ruangan lebarnya satu meter, panjang dua meter, pas liang lahat. Satu jam di ruang kecil. Persis seperti luas kuburan itu perlakuan yang tidak manusiawi untuk ulama yang sangat di hormati di Indonesia," tegas Senanatha dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/5/2022).

Menurut Senanatha, dari apa yang dipaparkan UAS tersebut, terlihat bahwa rezim saat ini tidak berpihak pada Islam, khususnya kepada seorang WNI sekaligus ulama yang sangat dihormati. Tidak hanya di dalam negeri, UAS juga masyhur di negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.  

Ini adalah bagian dari sikap Islamophobia karena bersikap diam saja dan lepas tangan terhadap kasus yang menimpa UAS. Alih-alih melindungi atau membantu WNI yang sedang mengalami masalah seperti UAS, Dubes RI untuk Singapura malah justru meminta pihak lain (UAS) agar meminta penjelasan langsung ke Kedubes Singapura di Jakarta. Kalau begitu, untuk apa ada perwakilan diplomatik di Singapura.  

Halaman:

Komentar

Terpopuler