Rocky berharap agar pemilihan calon Presiden tidak hanya ditentukan oleh elektabilitas melalui lembaga survei. Tetapi ia pertama – tama harus lolos uji oleh institusi yang menguji di bidang etik ability.
“Jadi etika ability mendahului elektabilitas. Pernah bohong ga dia, pernah merusak merusak lingkungan ga. Ini urusan publik. Jangan – jangan ini republik tanpa urusan publik, hanya urusan elit” ungkapnya
Rocky menambahkan etik ability tidak bisa diukur melalui lembaga survei, karena itu hanya bisa dilihat dari cara menyampaikan pikiran yang seharusnya lebih menggambarkan sikap seorang negarawan dan bukan politikus. Selain itu calon presiden juga harus diukur intelektualitasnya, karena ia nantinya akan bergaul dengan dunia internasional.
“Jangan presiden yang akan datang untuk berdebat di forum internasional mesti disiapkan tiga empat kertas untuk di contek- contek. Malu..” pungkasnya
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara