"Kita ada kesulitan untuk memetakan ini isu politik atau isu hukum. Kalau isu hukum ini yang bisa dijerat undang-undang atau isu hukum yang dipaksakan untuk dijerat undang-undang," ungkapnya.
Sikap NU Jatim tersebut, tutur dia, sejalan dengan posisi organisasi massa Islam itu saat ini yang tumbuh menjadi faktor penentu dalam politik.
Dalam konteks pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang, jelas mantan dosen Ilmu Filsafat itu, banyak calon presiden (capres) menunggu semacam sinyal penting dari NU.
"Saya melihat NU mengambil posisi yang sangat penuh siasat hari-hari ini karena tetap NU akhirnya jadi faktor," tutur dia.
"Dia bukan lagi variabel, tetapi NU sebagai satu ide sejarah, ide kebudayaan, ide politik dia akhirnya tumbuh sebagai faktor, dan itu yang kemudian menerangkan kenapa calon-calon presiden harus menunggu semacam sinyal atau pulung dari NU itu," pungkas Rocky.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara