"Tuduhan saya berkhianat, tidak beralasan. Bahkan ada yang bilang saya kudeta," katanya.
Di sana Gus Imin mengaku, justru dirinyalah yang sebenarnya dikudeta. Cak Imin mengaku dikudeta orang-orang, lalu kemudian Gus Dur memberhentikan saya.
"Bahkan, saya dengan ikhlas berhenti dari ketua umum," tuturnya.
Kemudian klaim Cak Imin, saat dirinya nonaktif sebagai ketua umum oleh Gus Dur, sama sekali tidak melakukan gerakan perlawanan.
Apa yang jadi keputusan untuk diam, kata Cak Imin, hal itu sangat langka. Semua orang yang dipecat Gus Dur, kata Gus Imin, melawan.
Klaimnya, hanya dirinyalah yang ketika dipecat Gus Dur, tidak melawan. Saat itu, PKB diambil alih Ali Masykur dan Yenny Wahid, putri Gus Dur sebagai sekjen.
"Terjadi kepemimpinan lebih kurang satu tahun. Saya tidak ikut-ikut," terangnya.
Apa yang dilakukan Ali Masykur dan Yenny itulah, kata Gus Imin yang disebut sebagai kudeta terhadap dirinya.
Kemudian, cerita lain adalah apa yang dialkukan Ali Masykur dan Yenny Wahid justru berujung terancam gagalnya PKB ikut Pemilu 2009.
Saat itu PKB terganjal keabsahan tanda tangan pengurus DPP PKB ketika itu.
Kejadian itu dikarenakan adanya penunjukkan Yenny Wahid jadi sekjen PKB dilakukan mendadak, bukan hasil Muktamar.
Sehingga keberadaan putri Gus Dur tersebut tidak legitimate dipakai untuk mendaftar ke KPU.
"Satu-satunya jalan adalah pengangkatan Yenny sebagai sekjen itu enggak sah, karena Yenny diangkat bukan Muktamar. Yenny diangkat sekjen di tengah jalan. Nah, penggantian itulah konsekuensi agak ribut segala macam, ya, jadi cerita keluarga itu," kata Cak Imin.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara