Sehingga dalam menentukan cawapres Ganjar, PDIP berpotensi menggunakan pertimbangan kuantitatif, dan yang paling pas adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, karena bisa mengambil suara dari wilayah kekuasaan Gerindra.
"Kalau kuantitatif mungkin Ridwan Kamil yang lebih pas di situ, supaya Jawa Barat diambil oleh PDIP itu, dari mana? Ya dirampok dari Gerindra karena itu wilayah Gerindra," ungkapnya.
Namun menurut ahli filsafat itu, hitungan yang disampaikannya membosankan dan irasional, karena fungsi cawapres untuk bakal capres di Pilpres 2024 menjadi blur.
"Tapi saya bosen hitungan begitu, karena ini hitungan yang gak masuk akal dari awal itu, jadi nggak jelas fungsi dari wakil presiden itu menambah suara atau menambah kualitas ide perubahan," tandasnya.
Sumber: populis
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara