Anies menjelaskan, ketika pandemi COVID-19, dirinya masih menjabat Gubernur DKI. Ketika, itu, dalam mengambil kebijakan, ia selalu mengutamakan science.
"Saat pandemi, ini ujian bagi semua pemimpin untuk membuktikan dia mempercayai science atau sekadar lip service. Karena pada saat itu kebijakan disusun berdasarkan referensi para ilmuwan," kata Anies.
"Dan sebagian itu berhadapan dengan ignorance, ketidaktahuan. Lawannya terdidik, di situ kita ambil keputusan tidak populer yaitu scientific, kami di Jakarta pakai ilmu pengetahuan, amat tidak populer, kami sering berhadapan dengan pemegang otoritas tinggi tapi tidak pakai ilmu pengetahuan," tutur Anies.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara