POLHUKAM.ID - Pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh berfungsi untuk melayani rakyat bukan untung rugi menuai kritikan.
"Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat karena fungsi transportasi massal itu disitu, bukan untung dan rugi," kata Jokowi usai meresmikan KCJB Whoosh, seperti dilihat dari channel Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (3/10/2023).
Kritikan datang dari mantan Sekretaris BUMN Said Didu. Dirinya menyampaikan soal singgung utang China yang dibebankan ke rakyat untuk pengerjaan proyek KCJB Whoosh.
"Ini pernyataan apa Pak? Yang benar adalah rakyat Indonesia dibebani," tulis Said Didu di akun X (Twitter) seperti dilihat, Selasa (3/10/2023).
Said Didu menyampaikan masyarakat dibebani karena mengambil uangnya untuk membeli barang China dengan harga mahal dengan jaminan APBN.
"Dan menjaminkan dari uang rakyat untuk bayar utang, karena tidak akan pernah bisa balik modal. Pelayanannya di mana?" cetusnya.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara