Hal itu ketika nama Ganjar Pranowo masuk dalam radar pencapresan yang memiliki tingkat keterpilihan cukup tinggi.
Seperti diketahui, orang nomor satu di Jawa Tengah itu bukalan bagian dari trah Soekarno.
"Sebenarnya yang khawatir bukan Bu Mega, tapi kami kader. Kader pengin agar partai ini tetap dengan trah Bung Karno, karena itu adalah roh dari ideologi perjuangan," kata Masinton di kanal YouTube Refly Harun, Kamis (27/5).
Menurut Masinton, PDIP tetap harus hidup dalam semangat perjuangan Bung Karno, sehingga perlu ada penerus trah yang mengerti betul arah pemikiran sang proklamator.
"Kami enggak mau tuh ujug-ujug muncul yang lain, yang enggak punya sejarah dengan Bung Karno tahu-tahu mau nyapres," ujar Masinton.
"Katakan nih, karena punya kuasa, punya modal men-take over ini, enggak bisa," sambung anggota DPR ini.
Selain itu, Masinton juga menyatakan bahwa PDIP punya sejarah perjuangan yang cukup pelik, khususnya untuk mengembalikan trah Soekarno yang mana embrionya dari Partai Nasional Indonesia (PNI).
"Kalau kita lihat tonggak republik ini PDI. Kalau kita runut dari PNI, Bung Karno dengan ide merdekanya," ungkapnya.
Masinton menjelaskan, di awal masa orde baru PNI ingin dihilangkan difusikan PNI dengan lima Partai menjadi PDI.
"Dan ketika PDI sudah difusikan, muncul yang namanya Bu Mega yang menjadi dorongan akar rumput saat itu kongres di Surabaya sampai mengeskalasi 20 Juni 1996 berpuncak sampai ke 98," paparnya.
Melihat sejarah tersebut, Masinton menyatakan bahwa dirinya termasuk kader loyais PDIP tak akan rela memberikan partai kepada sosok di luar trah Soekarno.
"Sejarah partai ini perebutan, dan ini dioperasi dari lama. Jadi kami enggak bisa begtu. Jadi kami akan melawan," pungkas Masinto Pasaribu.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Politik Kuasa Prabowo: Merangkul Islam, Menghadapi PDIP, Menenangkan TNI!
Kapolri Overlap Presiden Bentuk Tim Reformasi Polri, Pengamat Curigai Bentuk Perlawanan: Komandanku di Solo!
Kapolri Salip Presiden Bentuk Tim Reformasi Polri, Said Didu Curigai Bentuk Perlawanan: Komandanku di Solo!
Mengejutkan! Dicurigai Titipan Oligarki di Istana, Pengamat Ungkap Qodari Ingin Maruarar Sirait Jadi Menteri Keuangan, Kenapa?