"Kalau kita lihat tonggak republik ini PDI. Kalau kita runut dari PNI, Bung Karno dengan ide merdekanya," ungkapnya.
Masinton menjelaskan, di awal masa orde baru PNI ingin dihilangkan difusikan PNI dengan lima Partai menjadi PDI.
"Dan ketika PDI sudah difusikan, muncul yang namanya Bu Mega yang menjadi dorongan akar rumput saat itu kongres di Surabaya sampai mengeskalasi 20 Juni 1996 berpuncak sampai ke 98," paparnya.
Melihat sejarah tersebut, Masinton menyatakan bahwa dirinya termasuk kader loyais PDIP tak akan rela memberikan partai kepada sosok di luar trah Soekarno.
"Sejarah partai ini perebutan, dan ini dioperasi dari lama. Jadi kami enggak bisa begtu. Jadi kami akan melawan," pungkas Masinto Pasaribu.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara