Jika itu dilakukan terus menerus, maka material batu itu tidak menumpuk dan air dapat meresap ke bawah tanah," kata Mensos Risma.
Menurutnya, aliran sungai yang ada di Desa Pasar Puntung juga terlalu deras sehingga ketika hujan air mengalir kencang dari wilayah hulu.
Sementara itu, kata dia, aliran sungai tidak memiliki penahan sehingga akan langsung berdampak ke pemukiman warga. "Kita milih musibah atau kerja sendiri, jangan menunggu lama, kerjakan dan dilakukan secara terus menerus supaya tidak terulang kembali banjir ini.
Jangan tunggu proyek, lakukan kerja sendiri saja," ujar Mensos Risma. Mensos Risma juga akan mengusahakan alat berat untuk membantu mengeruk sungai yang dangkal karena material banjir bandang.
"Kita kerja sendiri saja, saya juga dulu kerja sendiri menangani banjir di Surabaya, dalam satu tahun tiga kali sampai empat kali. Kalau dikerjakan semuanya akan beres," pungkas Risma
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara