POLHUKAM.ID - Founder Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio atau yang akrab disapa Hensat menegaskan bahwa gimmick politik, seperti 'gemoy' yang ditunjukkan oleh Prabowo-Gibran justru seakan sedang meremehkan kemampuan intelektual rakyat.
"Dengan gimik-gimik politik yang ada, seolah-olah rakyat tidak berpikir kritis dan tidak mampu, untuk berpikir demi kebaikan dirinya dan keluarganya," jelas Hensat secara virtual dalam diskusi bertajuk 'Evaluasi Akhir Tahun: Bidang Ekonomi, Politik, dan Hukum' yang diadakan oleh Universitas Paramadina, Kamis (14/12/2023).
Ia bahkan menyinggung Prabowo-Gibran yang saat ini seakan sedang meniru kampanye yang dilakukan Bongbong Marcos, dengan menyampingkan sejarah dan menghindari debat.
"Supaya tidak terjebak dengan blunder-blunder yang tidak perlu, ini jelas meremehkan kemampuan intelektual dan daya kritis rakyat. Rakyat dianggap sebagai penerima sembako yang mudah dibohongi," sambungnya.
Oleh karena itu, tentu hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk menyadarkan penguasa, bahwa rakyat Indonesia lebih cerdas dan kritis akan setiap gimmick politik.
"Kita tidak mudah untuk digantikan suaranya dengan sembako dan kita tidak mudah ditipu dengan gimik-gimik yang sangat sederhana," tandasnya.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Fadli Zon Diminta Hentikan Proyek Penulisan Ulang Sejarah
Perkembangan Terbaru Ijazah Jokowi, Penyidik Pengecekan Data ke SMAN 6 dan UGM
Tanggapi soal Polemik Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut, Rocky Gerung Singgung Dinasti Jokowi
DPR Panggil Fadli Zon Buntut Penghapusan Sejarah Pemerkosaan 98