Gibran mengajukan pertanyaan tentang istilah ini kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN), Ganjar Prabowo-Mahfud MD, Andi Widjajanto, membela Muhaimin Iskandar.
Menurut Andi, "Moderator debat seharusnya meminta Gibran menjelaskan singkatan tersebut untuk memastikan waktu debat tidak terbuang percuma. Ini penting agar publik yang menyaksikan debat dapat memahami substansi pertanyaan tersebut."
Meski demikian, Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Ferry Latuhihin, menyatakan bahwa pertanyaan yang diajukan oleh Gibran tidak bermaksud untuk menjebak lawan.
Namun, beberapa tindakan kontroversial juga dilakukan oleh Gibran, seperti beranjak dari podium, yang sebenarnya melanggar aturan.
Ferry Latuhihin menyatakan, "Meskipun tindakan-tindakan tersebut terkesan kontroversial, kami meyakini bahwa tidak ada niat provokatif di baliknya."
Evaluasi KPU akan mencakup berbagai aspek, termasuk teknis seperti mikrofon, tampilan di podium, dan peran moderator. Pihak KPU berkomitmen untuk bekerja sama dengan tim pasangan capres-cawapres dan media yang bekerja sama dalam evaluasi ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojokbaca.id
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara