Ia pun menilai ada motif politik yang melatarbelakangi kondisi tersebut.
"Sebab, terkesan ada kontestasi politik dalam perhelatan tersebut," ujar Dedi kepada GenPI.co, Senin (6/6).
Padahal, kata Dedi, perhelatan yang digelar sejak 4 Juni tersebut bukan hanya mengangkat nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saja.
"Itu bukan gelaran Anies Baswedan secara personal, melainkan program yang menunjukkan wajah Indonesia," tuturnya.
Dedi juga mengatakan tidak adanya sponsor dari BUMN justru membuat nama Anies meroket.
"Nihilnya andil BUMN akan membuat Anies berpeluang menjadi tokoh paling dianggap berprestasi," ucapnya.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara