Menyikapi hal tersebut, beliau menekankan pentingnya sikap kritis masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, terutama dalam pengelolaan anggaran negara.
Selain menekankan sikap kritis, Feri Amsari juga mendorong masyarakat untuk lebih memahami perkembangan kebijakan yang diberlakukan agar semakin sadar akan dampaknya.
Menurutnya, pengawasan dan kritik dari masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat.
Di sisi lain, Feri Amsari juga menekankan bahwa ketidakadilan dalam pemerintahan harus dilawan dengan kritik yang membangun.
Beliau juga menambahkan bahwa pemimpin yang zalim lahir karena masjid tidak lagi menjadi sumber lahirnya pemimpin-pemimpin baik.
“Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran kepada pemimpin yang zalim,” ujarnya.
Sebagai penutup sesi diskusinya, Feri Amsari mengajak masyarakat untuk kembali menjadikan masjid sebagai pusat pembentukan kepemimpinan yang amanah.
Beliau juga mengajak untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum menghidupkan kembali semangat kritik terhadap kekuasaan yang tidak berpihak pada rakyat.
👇👇
[VIDEO]
Ceramah di Masjid kampus UGM,
Uda Feri singgung Negara Milik Keluarga. pic.twitter.com/Eultn5V9pj
Sumber: UGM
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara