Kasmudjo menceritakan, Joko Widodo merupakan mahasiswa yang termasuk di atas rata-rata.
Selain itu, Joko Widodo juga aktif di kegiatan Mapala Fakultas Kehutanan, Silvagama.
"Termasuk mahasiswa yang di atasnya rata-rata, dan Beliau itu juga aktif di Silvagama. Jadi Kelebihannya di situ, bukan semata-mata akademik saja," tegasnya.
Joko Widodo juga mahasiswa yang sederhana dan disiplin. Setiap kali janjian untuk bimbingan, selalu datang dan tidak pernah mengingkari.
"Ya dari dulu yang saya lihat, Beliau itu sederhana, lalu juga disiplin. Setiap janji bimbingan selalu datang," urainya.
Skripsi Joko Widodo saat itu membahas tentang mebel. Penelitian skripsinya dilakukan di Solo, Jawa Tengah.
"Skripsinya itu tentang mebel juga. Jadi ada senior saya, ada kegiatan mebel evaluasi, lalu mahasiswa-masiswa yang suka di bidang itu diajak. Waktu itu beliau skripsinya juga di Solo, bagaimana evaluasi kondisi mebel-mebel di sana," tuturnya.
Joko Widodo menyelesaikan skripsinya dalam waktu sekitar 6 bulan. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang diperoleh Joko Widodo terbilang bagus.
Bahkan meski sibuk dengan berbagai kegiatan, Jokowi bisa lulus tepat waktu.
"Beliau lulus tepat waktu dan IP-nya memuaskan. Setelah lulus juga masih sering main dengan saya," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan dosen pembimbing skripsinya saat menghadiri acara reuni di Fakultas Kehutanan UGM.
Di kesempatan itu, Jokowi secara langsung mengucapkan terima kasih kepada dosennya yang telah membimbingnya hingga berhasil merengkuh gelar sarjana.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara