Delapan poin pernyataan yang dibacakan dalam forum tersebut antara lain menuntut kembalinya UUD 1945, penghentian proyek-proyek strategis nasional (PSN) yang merusak kedaulatan, hingga usulan penggantian Wakil Presiden karena diduga melanggar konstitusi saat pemilihannya.
Sutoyo juga menyentil kuatnya pengaruh Tiongkok dalam pemerintahan Indonesia pasca-Jokowi.
Ia menyebut Prabowo hingga kini masih belum menunjukkan keberanian untuk mengambil sikap nasionalis sejati.
“Prabowo masih dalam radar pengaruh Xi Jinping. Kalau Prabowo hanya melanjutkan jejak Jokowi yang menjadi boneka China, maka dia sedang membiarkan Indonesia jatuh ke dalam cengkeraman bangsa asing,” lanjutnya.
Dalam forum yang sama, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto mengeluarkan kritik tajam kepada pemimpin negeri ini.
“Pemimpin sekarang itu ‘Kimunajat’ — Khianat, Munafik, dan Bejat. Ini bukan sekadar cacat moral, tapi ancaman terhadap masa depan bangsa. Tidak ada jalan lain kecuali revolusi sistem dan rezim,” tegas Tyasno, mengulang pernyataannya yang pernah disampaikan dalam forum 17 Januari 2011 silam.
Ia juga menegaskan peran sejati TNI sebagai pelindung negara, bukan penguasa.
“TNI itu bukan alat kekuasaan. Jika pemerintah mengkhianati rakyat dan negara, maka TNI wajib memperingatkan. Kalau tidak bisa, ya diturunkan. Itu hakikat TNI!” ujarnya lantang disambut tepuk tangan peserta forum.
Sutoyo menambahkan bahwa pernyataan para purnawirawan ini semestinya menjadi perhatian serius Presiden Prabowo yang secara militer berada di bawah mereka secara moral dan etika.
“Kalau Prabowo masih menganggap para seniornya ini sebagai sekadar pengganggu, maka dia sedang mengabaikan inti nilai TNI dan negara. Kalau diabaikan, jangan salahkan rakyat jika akhirnya memilih jalan revolusi,” pungkasnya.
Forum ini menjadi catatan penting dalam dinamika politik nasional pasca Jokowi.
Di tengah dominasi oligarki dan kekuatan asing, suara para purnawirawan TNI bisa menjadi pemicu perubahan besar—entah melalui jalur reformasi struktural atau gelombang perlawanan rakyat.
Dukungan Ganti Wapres Gibran Terus Mengalir
Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto mendukung tuntutan Forum Purnawirawan TNI. Ada delapan tuntutan.
"Kita mendukung 8 tuntutan ini,” katanya dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (19/4/2025).
Ia menilai dukungan tersebut sebagai bentuk bela tanah air.
“Kalau elu gaes? Mau nambahin atau bagaimana?” katanya lagi.
👇👇
Kita mendukung 8 tuntutan ini. Kalau elu gaes? Mau nambahin atau bagaimana?#belatanahair pic.twitter.com/4XNdqJxFHs
Sumber: JakartaSatu
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara