Soleman Ponto juga menyoroti sejumlah kejanggalan lain dalam mutasi terbaru TNI.
Salah satunya adalah surat keputusan mutasi yang ditembuskan ke sejumlah pihak terkait.
Selain itu, Soleman mengkritik rotasi jabatan Laksamana Muda Kresno Buntoro menjadi staf khusus KSAD.
Soleman heran mengapa perwira TNI AL bisa dipindah jabatan ke Angkatan Darat.
"Harus ada rescue, bagaimana rescue ini supaya ini jangan terjadi kembali. Ini kan sudah rusak sistemnya, maka kita harus rescue, jangan sampai tambah rusak ke depan," katanya.
Senada dengan Soleman, anggota Komisi I DPR, Mayjen (Purn.) TB Hasanuddin mempertanyakan keputusan mutasi Panglima TNI.
Menurutnya, mutasi terbaru yang menuai kontroversi sarat dengan nuansa politik.
Politikus PDI Perjuangan itu menyatakan jangan sampai Panglima TNI diintervensi pihak tertentu, termasuk mantan presiden, Joko Widodo yang kini berstatus warga biasa.
"Andaikan itu Presiden Bapak Prabowo yang memerintahkan, sah, karena beliau sebagai penguasa tertinggi. Yang saya tidak habis pikir bagaimana Panglima TNI masih diintervensi oleh seorang sipil, ini bahaya," katanya.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara