Ia justru dikenal sebagai seorang entomolog, ahli serangga.
Berdasarkan data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), dikutip dari ANTARA, Dadan merupakan dosen di Program Studi Pascasarjana Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ia menyelesaikan studi sarjana di bidang Proteksi Tanaman IPB pada 1990, kemudian meraih gelar master di Universitas Bonn, Jerman, dalam bidang Entomologi Terapan pada 1997, dan melanjutkan studi di Leibniz Universität Hannover, Jerman, lulus tahun 2000. Gelar doktor ia raih dari IPB.
Dari data Science and Technology Index (Sinta) milik Kemendikbudristek, Dadan memiliki skor 643.
Tahun 2023, ia mempublikasikan empat jurnal ilmiah dan penelitiannya disitasi sebanyak 98 kali.
Salah satu penelitiannya yang dirilis pada 2023 bertajuk “Keanekaragaman dan peran fungsional serangga Ordo Cleopatra di area reklamasi pascatambang batu bara di Berau, Kalimantan Timur”.
Namun, rekam jejak akademiknya yang kuat di bidang entomologi justru menjadi titik sorotan.
“Ketika ahli serangga disuruh ngurusin gizi,” sindir akun @sociotalker.
Netizen lain menyebut bahwa penunjukan Dadan sebagai Kepala BGN adalah bagian dari keputusan politik Presiden Jokowi pada 19 Agustus 2024, berbarengan dengan pelantikan beberapa pejabat lainnya yang juga menuai kritik.
Komentar pedas terus berdatangan.
“Kenapa sih ya Allah, berharap posisi penting diisi sama orang kompeten aja susah banget anjir,” tulis akun @wha****.
Ada juga yang menyindir dengan sarkasme, “Dulu dia saranin makan serangga sebagai lauk juga. Kita tunggu anak-anak itu makan kecoak.”
Terlepas dari prestasinya di dunia akademik, kontroversi yang terus bermunculan menunjukkan adanya kegamangan publik terhadap relevansi keahlian Dadan dengan tugasnya di Badan Gizi Nasional.
Dalam konteks jabatan publik yang menyangkut hajat hidup masyarakat luas, terutama anak-anak, publik tampaknya berharap pemangku kebijakan diisi oleh sosok yang tidak hanya punya gelar akademik, tetapi juga keahlian yang benar-benar sesuai.
👇👇
ketika ahli serangga disuruh ngurusin gizi pic.twitter.com/eDA2YakH2X
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara