Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusulkan penambahan alokasi pupuk bersubsidi ke Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian untuk musim tanam 2022.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Fathul Gani, mengatakan, sudah meminta persetujuan Gubernur NTB kaitan usulan penambahan alokasi pupuk bersubsidi tersebut, untuk memenuhi kebutuhan petani di saat musim tanam tahun ini.
Adapun penambahan pupuk bersubsidi yang diusulkan jenis urea sebanyak 90 persen, dan NPK sebanyak 70 persen. "Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan petani," ujar Fathul Gani di Mataram, Kamis (23/6/2022).
Ia mengatakan, langkah ini dilakukan karena NTB sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional dengan luas lahan sawah 266.554,9 hektare. Rinciannya produk sesuai komoditi seperti total padi sebanyak 2,185,544 ton.
Kemudian padi sawah 2, 045,007 ton, padi ladang 140,536 ton, jagung 2, 234,032 ton, kedelai 40,810 ton, kacang tanah 36,470 ton, kacang hijau 28,536 ton, ubi kayu 58,920 ton dan ubi jalar 15,695 ton.
"Tentu kita membutuhkan pupuk bersubsidi itu untuk penanaman di lahan sawah 273.123,58 ton dan jenis NPK sebanyak 282.065,58 ton," terang Fathul Gani.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid