“Hal tersebut adalah langkah serius bagi Jokowi. Sebab, dia pertama kalinya akan melawat ke luar negeri, tetapi ke daerah konflik,” tambahnya.
Dosen Universitas Budi Luhur itu menyebut Indonesia ingin memperlihatkan posisi netralnya sebagai sebuah negara.
Di sisi lain, kata Andrea, Indonesia juga ingin menjadi katalis perdamaian.
“Ya, setidaknya bisa menurunkan tensi konflik di sana,” ungkapnya.
Menurutnya, Indonesia memang tidak boleh absen dan terkesan permisif atas konflik yang sedang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid