“Jumlah nasabah aset kripto telah mencapai 14,1 juta pada bulan lalu. Sementara itu, investor saham tercatat hanya 8,86 juta,” ungkap Wamendag.
Secara khusus, Wamendag menyampaikan bahwa penting bagi para mahasiswa untuk memahami aset kripto, baik dalam rangka mengkaji maupun melengkapi diri sebelum berinvestasi. “Demografi investor kripto didominasi kelompok usia 18–24 tahun, yaitu 32 persen; kelompok 25– 30 tahun 30 persen; dan kelompok 31–35 tahun 16 persen,” ungkap Wamendag.
Adapun berdasarkan kelompok profesi, persentasi karyawan swasta mendominasi sebesar 28 persen, wiraswasta 23 persen, dan pelajar/mahasiswa 18 persen.
Sejauh ini, Bappebti mencatat lima calon pedagang fisik aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi pada Januari--Mei 2022, yaitu PT Aset Digital Berkat-Tokocrypto, PT Indodax Nasional Indonesia- Indodax, PT Pintu Kemana Saja-Pintu, PT Rekeningku Dotcom Indonesia-Rekeningku, dan PT Zipmex Exchange Indonesia-Zipmex.
Adapun lima jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi, yaitu Tether (Rp42,3 triliun), Bitcoin (Rp 18,5 triliun), Ethereum (Rp14,2 triliun), Doge Coin (Rp6,8 triliun), dan Terra (Rp6 triliun).
Kuliah umum turut dihadiri Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar Marjoni Imamora, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, anggota DPRD Kab. Tanah Datar Dedi Irawan, dan anggota DPRD Kab. Tanah Datar Benny Apero. Kuliah umum diikuti sekitar 300 peserta dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Islam Bisnis dan para civitas akademika di UIN Mahmud Yunus Batusangkar.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid