Tidak hanya perusahaan besar, perekonomian bagi kelas menegah kebawah seperti UKM nampaknya juga terdampak karena lanskap bisnis yang berubah. Selain itu, karena kebutuhan kerja yang kian berkembang seperti model hybrid juga dibutuhkan para karyawan.
Tentunya isu terhadap keamanan siber juga menjadi penting saat ini. Lalu bagaimana tanggapan Palo Alto Network terkait keamanan siber di Indonesia hingga pengaruhnya terhadap ekonomi digital? Berikut adalah wawancara eksklusif antara Polhukam.id dengan Managing Director Palo Alto Indonesia, Adi Rusli.
Mungkin kalau di antara pemain yang terkenal memang kami tergolong relatif masih muda walaupun sebenarnya perusahaan ini didirikan tahun 2005. Yang bisa dilihat adalah Palo Alto networks dikhususkan spesialisasi pada solusi-solusi untuk keamanan siber dan sejak beberapa tahun yang lalu, bahkan mungkin dari salah satu solusi yang kita sering perkenalkan sebagai Next Gen Firewall Provider yang mungkin juga di kenali oleh industri analis, di mana kami juga sudah 10 tahun berturut-turut ada di Leader Quadrant sebagai pemimpin industri di area tersebut.
Sebagai perusahaan yang selalu terus berinovasi dari sisi teknologinya bahkan juga bersama-sama di industri yang lain juga melakukan transformasi bagaimana agar orang, ataupun secara organisasi beroperasi. Kami melakukan transformasi terhadap semua Lini bisnis.
Dari sisi jumlah customer di Global kita kurang lebih ada 850.000 customer dari berbagai industri. Dan kehadiran langsung di sekitar 150 negara termasuk Indonesia. Nah di samping itu Palo Alto networks itu sering menjadi yang pertama di industri atau first at industry contohnya istilah Next Gen Firewall dulunya juga tidak ada, jadi Palo Alto yang memperkenalkan ini di market, serta masih ada beberapa contoh lainnya.
Berikut adalah portofolio Palo Alto Network
Solusi secure access service edge (SASE) untuk jaringan dan keamanan dalam infrastruktur berbasis cloud yang dibuat khusus.
Prisma Cloud mengamankan infrastruktur, aplikasi, data, dan kepemilikan di seluruh cloud terbesar di dunia, semuanya dari satu solusi terpadu. Dengan kombinasi API penyedia layanan cloud dan kerangka kerja agen terpadu, pengguna mendapatkan visibilitas dan perlindungan yang tak tertandingi.
Solusi SD-WAN generasi berikutnya yang ditentukan aplikasi dan otonom yang memungkinkan cabang yang dikirimkan cloud.
Firewall virtual yang memanfaatkan keamanan jaringan inline yang gesit dan pencegahan ancaman untuk secara konsisten melindungi cloud publik dan pribadi.
Platform deteksi dan respon yang diperluas paling komprehensif di industri yang berjalan pada titik akhir terintegrasi, jaringan, dan data cloud untuk mencegah, mendeteksi, dan memulihkan ancaman.
Satu-satunya platform orkestrasi keamanan, otomatisasi, dan respons yang diperluas di industri dengan manajemen intelijen ancaman asli.
Bertahan dari serangan ransomware dimulai dengan memiliki rencana. Penilaian Kesiapan Ransomware Unit 42 berfokus pada persiapan untuk mencegah, mendeteksi, merespons, dan memulihkan dari ransomware dengan lebih baik.
Pakar Unit 42 memberi Anda gambaran lengkap tentang ancaman yang Anda hadapi dan apa yang dapat Anda lakukan untuk memulihkannya. Pengetahuan ini sangat penting di dunia di mana malware canggih sering dirancang untuk menghindari kotak pasir dan alat otomatis.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid