“Sekarang kita genjot lagi booster-nya, karena ada varian baru yang Insyaallah tidak seganas varian sebelumnya. Tapi kita tidak boleh lengah. Maka kami dengan Dinkes dibantu oleh TNI-Polri, kita bekerja sama, dan sekarang kita di Sukoharjo dari Puskesmas, dari Kabupaten semuanya bergerak agar teman-teman dan saudara kita semua bisa di-booster,” kata Ganjar.
Menurutnya, cakupan vaksinasi booster di Jawa Tengah saat ini mencapai 23,75 persen. Daerah dengan cakupan tertinggi, antara lain Kota Surakarta 57,42 persen, Kota Semarang 50,14 persen, Kota Magelang 45,42 persen. Sementara daerah dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Tegal 12,78 persen, Kabupaten Magelang 13,82 persen, dan Kabupaten Pemalang 14,88 persen.
“Total di Jawa Tengah 23,75 persen, wilayah Sukoharjo sendiri sudah 29,75 persen,” ujar Ganjar, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar.
Gubernur meminta Dinas Kesehatan untuk menggenjot cakupan booster, dan mengomunikasikan dengan kabupaten/ kota. Jika vaksin booster tersebut terus berjalan baik, diharapkan warga menjadi lebih kuat, sehingga varian apa pun bisa ditangkal. Meski demikian, ia mengingatkan agar masyarakat tidak lepas kontrol, khususnya bagi diri sendiri.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid