Wiwin mengatakan pihaknya bersama beberapa balai penelitian telah melakukan penelitian aplikasi mobile untuk mengidentifikasi varietas cabai yang diharapkan dapat mendukung sertifikasi dan pemilihan benih cabai berkualitas tinggi.
"Permintaan pasar akan cabai memang terus meningkat, kemudian ketersediaan benih bersertifikat memang belum mencukupi karena untuk memiliki benih yang kualitas tinggi harus ada permintaan pasar," katanya, belum lama ini.
Menurut dia, pemilihan varietas kebanyakan masih dilakukan secara manual. Pemilihan varietas memerlukan pakar untuk mengenalinya sementara area yang harus dipilah cukup luas.
"Berdasarkan latar belakang itu dilakukan penelitian untuk membentuk sebuah model sistem peringatan dini untuk memastikan kemurnian varietas, mengingat semakin besar tumbuh tanaman cabai maka persilangannya semakin tinggi," katanya.
Hal itu, kata dia, menjadi latar belakang pembuatan aplikasi Ide-Cabe. Menurut dia, dengan tujuan menjadikan riset sebagai solusi, maka deep learning dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan potensi ekonomi dan efisiensi produksi pertanian.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid