Syahril yang juga menjabat sebagai Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Jakarta mengatakan, sebelumnya tujuh pasien probable di Indonesia meninggal dunia diduga akibat terpapar hepatitis akut bergejala berat pada anak di bawah umur 16 tahun yang belum diketahui penyebabnya.
Rinciannya, empat kasus kematian anak terjadi di DKI Jakarta, satu kasus kematian dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, satu kasus kematian di Solok, Sumatra Barat dan satu kasus kematian anak di Kalimantan Timur.
Kasus meninggal seluruhnya tiba di rumah sakit dalam kondisi darurat hingga akhirnya dinyatakan meninggal. "Ada tujuh kasus meninggal, sebelumnya mereka datang dalam keadaan berat. Rata-rata sudah kejang dan menurun kesadarannya hingga menyebabkan meninggal," katanya.
Ia menambahkan hingga saat ini para ahli di 27 negara belum menyepakati penyebab dari hepatitis akut bergejala berat pada anak. Sementara Indonesia hingga kini masih menunggu definisi konfirmasi hepatitis misterius itu dari para pakar.
"Ahli-ahli di dunia kami tunggu. Di Indonesia kami ikutin pola di luar negeri. Kami sudah siapkan di laboratorium nasional,"pungkasnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid