Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu mengungkapkan bahwa ada beberapa alasan yang menyebabkan defisitnya APBN.
Baca Juga: BIN Ikut Dilibatkan dalam Sosialisasi RKUHP, Said Didu Heran: Sosialisasi RKUHP Jadi Kerja BIN?
Said Didu menyebutkan salah satu alasannya yakni pembayaran upah terhadap suatu lembaga yang sebenarnya tidak diperlukan.
"Sebagai info, defisit tinggi krn belanja lbh tinggi dari pendapatan, penyebabnya antara lain, pertama; bayar utang sktr Rp 800 t krn bunga utang tinggi, kedua; bayar subsidi energi sktr Rp 500 t krn kurs Rupiah melemah," ungkap Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (30/8).
"Ketiga; alokasi utk infrastruktur dan IKN, dan keempat; bayar gaji lembaga dan staf yg tdk perlu," tandas Said DIdu.
Sementara itu, salah satu akademisi yang berpendapat bahwa kenaikan harga BBM menjadi solusi ialah Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Mukhaer Pakkanna.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid