Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto ayau Bambang Pacul menjelaskan bahwa Aswanto diberhentikan lantaran menganulir produk-produk DPR.
Baca Juga: Gugatan Presidential Threshold Ditolak MK, PKS Diberi Saran Menggelitik: Jika Ingin Dipertimbangkan, Baiknya Menikahi...
"Tentu mengecewakan dong. Ya bagaimana kalau produk-produk DPR dianulir sendiri oleh dia, dia wakilnya dari DPR. Kan gitu toh," ucapnya yang dikutip dari CNN.
"Kalau kamu usulkan seseorang untuk jadi direksi di perusahaanmu, kamu sebagai owner, itu mewakili owner kemudian kebijakanmu enggak sesuai direksi, owner ya gimana, begitu toh. Kan kita dibikin susah," lanjutnya.
Menanggapi hal ini, Anthony Budiawan menilai bahwa Indonesia masuk dalam jeratan partai politik, lantaran Aswanto malah dicopot sebagai Hakim MK.
Padahal Mahkamah Konstitusi mempunyai tugas untuk menganulir Undang-Undang yang melanggar konstitusi, sehingga layak bagi Aswanto mendapatkan penghargaan.
"Negara terbukti dalam cengkeraman Parpol. Tugas MK menganulir UU yg melanggar Konstitusi," ungkapnya yang dikutip dari Twitter @AnthonyBudiawan, Minggu (2/10).
"Aswanto, hakim penegak konstitusi, layak dapat bintang, bukan malah dicopot. Parpol sudah melangkah di luar batas, terindikasi intervensi hakim: masa depan suram," pungkasnya.
Negara terbukti dalam cengkeraman Parpol. Tugas MK menganulir UU yg melanggar Konstitusi. Aswanto, hakim penegak konstitusi, layak dapat bintang, bukan malah dicopot. Parpol sudah melangkah di luar batas, terindikasi intervensi hakim: masa depan suram.https://t.co/G5dgyuBovT
— Anthony Budiawan (@AnthonyBudiawan) October 1, 2022Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid