1.000 hari dipenjara otoritas China tanpa alasan jelas

- Minggu, 14 Mei 2023 | 19:00 WIB
1.000 hari dipenjara otoritas China tanpa alasan jelas

"Seribu hari adalah waktu yang sangat lama dalam tahanan," kata Nick Coyle.

Coyle berbicara tentang rekannya, seorang jurnalis berkewarganegaraan Australia, Cheng Lei, yang hingga kini masih mendekam di dalam penjara China. Rincian mengenai dakwaannya masih dirahasiakan, dan dia belum dijatuhkan vonis.

Seperti teman dan keluarga Cheng lainnya, Coyle mengaku tidak mengerti apa yang telah dilakukan Cheng sehingga mendapatkan perlakuan seperti itu.

"Saya meminta pihak berwenang di China untuk menyelesaikan situasi yang mengerikan ini secepat mungkin," katanya kepada BBC.

Cheng Lei bekerja sebagai reporter isu bisnis di stasiun televisi berbahasa Inggris milik pemerintah China, CGTN. Ia ditangkap oleh petugas keamanan pada 13 Agustus 2020, dan kemudian dituduh "secara tidak sah memasok rahasia negara ke luar negeri".

Enam bulan pertama Cheng Lei dimasukkan ke dalam sel isolasi, ditempatkan dalam posisi tertekan, dan selama proses interogasi tidak ada akses untuk pengacara.

Setelah itu, dia dimasukkan dalam satu sel bersama tahanan lainnya.

Persidangannya diselenggarakan Maret tahun lalu secara tertutup. Bahkan, Duta Besar Australia untuk China, Graham Fletcher ditolak masuk.

Tapi vonisnya terus-menerus ditunda.

BBC mengkonfirmasi hal ini melalui sambungan telepon ke Pengadilan Umum Tingkat Dua Beijing, tempat Cheng Lei menjalani persidangan, tapi tidak dijawab.

Coyle - mantan kepala eksekutif Kamar Dagang China-Australia - sudah tidak tinggal di Beijing, tapi ia terus berjuang untuk pembebasan Cheng dari luar negeri.

"Saya percaya dengan pernyataan Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian pada Januari lalu yang memberi harapan 'bahwa solusi akan datang secepatnya'," kata Coyle. "Tapi lima bulan kemudian, kami masih menunggu realisasinya".

Warga Australia lain yang dipenjara atas tuduhan membocorkan rahasia negara, Yang Hengjung, juga telah berulang kali ditunda vonisnya.

Di China, apa yang dianggap "rahasia negara" adalah konsep yang sangat luas, dan pada dasarnya dapat menjadi pijakan pemerintah untuk melalukan apa pun.

Bagi negara yang sedang berusaha menarik investasi bisnis internasional untuk memulihkan perekonomian pascapandemi, penahanan warga asing untuk waktu yang lama di bawah sistem hukum yang tidak jelas, dan dikendalikan oleh partai, terbukti menjadi tantangan tersendiri.

Warga Kanada, Michael Kovrig dan Michael Spavor ditahan sebagai bentuk penyanderaan diplomasi dari 2018 sampai 2021, sebagai jawaban atas proses ekstradisi terhadap kepala keuangan perusahaan Huawei, Meng Wanzhou.

Mereka dibebaskan beberapa jam setelah permintaan ekstradisi Amerika Serikat terhadap Meng dibatalkan.

Namun, tekanan terhadap perusahaan-perusahaan asing tetap ada.

Enam pekan lalu, seorang eksekutif Jepang dari perusahaan farmasi ditangkap, dan menteri luar negeri China mencurigainya melakukan aktivitas mata-mata. Dalam beberapa pekan terakhir, perusahaan internasional yang meneliti perekonomian juga digeledah.

Banyak investor asing yang akan mempertimbangkan risiko untuk tetap berbisnis di China, tapi mereka juga tak bisa mengabaikan daya tarik pasar domestik yang sangat besar di negara ini.

Hubungan diplomatik Australia dan China mengalami ketegangan beberapa tahun belakangan ini. Beijing memberatkan bea masuk produk anggur, jelai, dan lobster.

Halaman:

Komentar

Terpopuler