Step atau kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak karena demam. Kejang ini biasanya berumur pendek dan tidak berbahaya. Sebagian besar anak-anak yang mengidapnya akan pulih dengan cepat dan tidak akan mengalami efek atau komplikasi jangka panjang
Jenis step atau kejang demam ini ini spesifik untuk usia, terjadi pada bayi 6 bulan dan anak-anak hingga usia 5 tahun. Kejang demam paling sering terjadi antara usia 12 dan 18 bulan, Bunda.
Derajat keparahan step atau kejang demam anak dibagi menjadi dua. Apa saja?
Dilansir Cleveland Health Clinic, kejang demam sederhana adalah mereka yang memiliki ketiga hal berikut:
Jika salah satu dari tiga kriteria di atas tidak sesuai misalnya durasi lebih dari 15 menit, itu adalah kejang demam kompleks. Kejang demam kompleks lebih mungkin memerlukan pengobatan dan mungkin menyarankan peningkatan risiko gangguan kejang di kemudian hari.
Apa tiga tanda dan gejala utama kejang demam? Gejala khas dari kejang demam meliputi:
Seluruh tubuh gemetar. Seorang anak yang mengalami kejang demam kehilangan kendali atas gerakan otot di satu atau kedua sisi tubuhnya. Ini biasanya melibatkan gemetar, kaku atau tegang.
Penurunan kesadaran. Anak mungkin pingsan, atau matanya mungkin berputar ke belakang. Kehilangan kesadaran dapat terjadi dengan atau tanpa gemetar.
Kehilangan kendali. Anak mungkin muntah, ngiler, buang air kecil atau buang air besar.
Menurut dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA, ketika anak demam disertai kejang, biasanya si kecil memang punya bakat kejang, Bunda.
"Kalau anaknya kejang demam tentunya enggak bisa mengikuti aturan umum yang biasa dilakukan untuk menangani demam," ujar Edi kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Kita tidak bisa mengikuti aturan umum tangani anak demam karena anak punya riwayat kejang. Jika tidak diturunkan demamnya, akan berisiko kejang yang berulang. Lantas, bagaimana cara menangani anak kejam demam.
Melihat anak Bunda mengalami kejang bisa sangat menakutkan, tetapi penting bagi kita untuk tetap setenang mungkin.
Dijelaskan dr. Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A, selama ini, yang paling sering dilakukan adalah orang tua memasukkan sendok, kopi, kecap, kain, atau benda lainnya ke dalam mulut anak.
Tindakan ini merupakan penanganan yang kurang tepat karena bisa membuat anak jadi tersedak. Memasukkan berbagai benda asing ke mulut anak saat kejang membuat kondisinya jadi lebih berbahaya, Bunda. Jika anak tersedak, akhirnya bisa menyebabkan kematian.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid