TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id � Kabar kasus dugaan asusila di Universitas Maritim Raja Ali Haji atau UMRAH di Tanjungpinang akhirnya membuat dosen yang disebut sebagai terduga pelakunya buka suara.
Ia mengaku harus bersuara ketika informasi soal kasus dugaan asusila di UMRAH Tanjungpinang yang menyasar dirinya sudah berseliweran kemana-mana.
Apalagi informasi kasus dugaan asusila di UMRAH Tanjungpinang justru muncul dari Rektor dan Satgas PPKS.
Menurutnya, Satgas PPKS bersama Rektor awalnya sudah sepakat jika permasalahan itu hanya diselesaikan secara internal.
Tanpa harus bocor hingga luar lingkungan kampus.
Saat dihubungi melalui sambungan seluler, suara dosen tersebut terdengar datar.
Baca juga: GEGER Kasus Asusila di UMRAH Tanjungpinang Terduga Pelaku Oknum Dosen
Dari intonasi bicaranya dia terdengar tidak bisa berbuat apa-apa.
Dengusan napasnya terdengar cukup kentara dari balik telepon.
Dari kata demi kata yang terucap, dia kedengaran putus asa.
�Saya kecewa. Karena sudah ada komitmen dari satgas untuk tidak bicara ke siapa pun. Tapi hari ini pihak kampus sudah bicara,� ujar dosen UMRAH di Tanjungpinang itu kepada TribunBatam.id, Jumat (26/5/2023) malam.
Dia terkesan sudah pasrah pada keadaan.
Sebab, semua informasi yang sudah beredar itu tidak bisa dia bendung.
Apa pun yang dia jelaskan, itu tidak akan membuat orang percaya dan berpihak kepadanya.
Baca juga: Kasus Asusila di Tanjungpinang, Siswi 15 Tahun Dipaksa 9 Kali Layani Pria
�Semua penjelasan saya pasti sudah tidak berarti. Karena pihak kampus sudah berbicara,� ujar sang dosen dengan dengusan napas yang diatur pelan-pelan.
Menurut sang dosen, mahasiswi itu sudah memasuki semester IV saat ini.
Mahasiswi ini sempat mengikuti mata kuliahnya di semester gasal pada November 2022 silam.
Sejak saat itu dan dan mahasiswi sering membalas pesan yang berkaitan dengan urusan kuliah.
Suatu sore sekira pukul 15.00 WIB pada November 2023, mahasiswi datang ke rumahnya seorang diri.
Kedatangan mahasiswa tersebut pun tidak diundang olehnya.
Mahasiswi ini pun tidak lama berada di rumahnya.
Baca juga: Kasus Asusila di Tanjungpinang, Pelajar SMP Rudapaksa Anak 11 Tahun di Masjid
�Dia sendiri datang ke rumah mohon bimbingan mata kuliah. Palingan satu jam saja dia ada di rumah saya. Sekira pukul 4 sore saya sudah suruh pulang,� kenang sang dosen.
Setelah itu, sang dosen dan mahasiswa berkomunikasi melalui pesan-pesan WhatsApp seperti biasa, membahas urusan kuliah.
Pada 29 Maret 2023, mahasiswa ini datang lagi ke ruangan dosen di Kampus Umrah untuk berkonsultasi.
Dia ingin mengambil mata kuliah Merdeka Belajar yang diajarkan sang dosen.
�Saat itu, dia datang dengan seorang cowok. Saya tanya, cowok ini siapa. Dia bilang, teman kelas yang mau ikut mata kuliah yang sama,� cerita sang dosen.
Tidak berselang lama, sang dosen mendapat surat pemanggilan dari pihak kampus untuk menghadiri pemeriksaan.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid