Batalkan Pembangunan Patung Soekarno

- Selasa, 04 Juli 2023 | 10:00 WIB
Batalkan Pembangunan Patung Soekarno


Oleh: M Rizal Fadillah*


Setelah pertanyaan bahwa pembangunan patung Soekarno setinggi 22,3 meter di Taman Saparua Bandung itu aspirasi siapa ? Lalu karena memiliki sekurangnya enam kontroversi maka rencana itu harus ditolak, dan mengingat ternyata telah dilakukan groundbreaking, maka tuntutan kini adalah batalkan pembangunan patung Soekarno. 


Menarik tulisan Agung Wibawanto di berbagai media yang menjelaskan perjuangan Soekarno selama berada di Bandung mulai dari rumah istri kedua Soekarno Inggit Garnasih di Jl Ciateul, lalu masa kuliah di ITB, Gedung Indonesia Menggugat, Banceuy dan terakhir penjara Sukamiskin. Tulisan itu bagus-bagus saja untuk menceritakan sejarah Soekarno muda saat di Bandung. 


Tidak bagusnya adalah bahwa tulisan itu sebagai tanggapan untuk M Rizal Fadillah. Itupun masih lumayan bagus jika memang benar kontennya "menanggapi", namun nyatanya tidak. Bahkan terkesan Agung Wibawanto tidak membaca dua tulisan penulis. Akibatnya ya "jaka sembung bawa golok".


Penulis tidak senaif yang "ditanggapinya" sebagaimana kalimat "jika Rizal mengatakan bahwa Bandung tidak ada kaitannya dengan Bung Karno, maka bisa dipastikan dia tidak mengerti sejarah dan tidak mengenal siapa Bung Karno". Untungnya penulis tidak mengatakan demikian karena faham bahwa anak SD pun pasti tahu bahwa Soekarno itu berkuliah dan berjuang awal di Bandung. 


Yang tertulis dan tidak dibaca Agung adalah "korelasi tempat juga penting mungkin kampus ITB atau Ciateul rumah Inggit dahulu atau gedung Indonesia Menggugat lebih pas ketimbang Taman Saparua. Adakan Taman Saparua berhubungan dengan perjuangan Soekarno  ? Taman Saparua berada di area instansi militer karenanya patung Jenderal Soedirman nampaknya lebih relevan".


Uraian Agung soal pembuktian tempat tempat bersejarah seperti ITB, rumah Inggit, Banceuy, gedung Indonesia Menggugat dan Sukamiskin sebagian membenarkan adanya lokasi yang relevan jika ingin membangun patung Soekarno. 


Halaman:

Komentar

Terpopuler