"Selain itu, Raymond diharapkan dapat terlibat untuk pengembangan produk Agate yang saat ini terbagi ke dalam consumer games dan solusi berbasis game (game-based solutions)," ujar Arief.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai penasihat strategis, Raymond akan membawa perspektif talent global dalam pelatihan dan peningkatan sumber daya developer lokal, hingga terlibat langsung dalam pendanaan awal produksi game dengan standar internasional.
“Berkaca dari Vietnam, ada 150 lebih perusahaan game dengan jumlah pekerja yang mencapai lebih dari 20 ribu orang. Sementara di Indonesia, tercatat hanya ada sekitar 2 ribu orang pekerja di bidang game dari total 270 orang masyarakat Indonesia. Kekurangan talent berkualitas serta adanya ekosistem game yang suportif dan terbuka bagi talent baru menjadi kunci utama untuk pertumbuhan industri game lokal agar dapat terus maju dan bersaing di pasar global.” ujar Raymond.
Raymond mengatakan optimis bahwa pengalamannya sebagai seorang serial entrepreneur di Jakarta dan Singapore dapat membawa sudut pandang baru dan berdampak pada perusahaan. Ke depannya, Raymond menargetkan akan membawa game produksi Agate hingga ke pasar Asia Tenggara, Amerika, dan Eropa.
Sumber: banten.suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid