Baca Juga: Pengunjuk rasa di London Suarakan Pro-Palestina, Tuntut Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Di antara perempuan-perempuan tersebut adalah Zainab Omar, seorang pengungsi Palestina di kota Rafah, yang menghabiskan beberapa hari mencari pembalut namun tidak dapat memperolehnya.
“Saya mengungsi dari rumah saya di Kota Gaza ke Rafah tanpa bisa membawa apa pun. Tanpa pakaian, tanpa uang, apa pun,” kata ibu tiga anak berusia 28 tahun itu kepada The New Arab.
“Saya tidak tahu bahwa perang akan berlangsung lama dan saya akan tinggal jauh dari rumah untuk waktu yang lama. Saya berjuang keras untuk bertahan hidup dan menghadapi semua keadaan sulit yang saya dan suami saya hadapi,” tambahnya.
Baca Juga: Gencatan Senjata Tertunda, 30 Warga Gaza Tewas dalam Agresi Militer Israel di Jalur Gaza Utara
Zainab tidak tahu bahwa dia akan menghadapi perjalanan siksaan baru, yang akan melibatkan pencarian pembalut wanita yang putus asa ketika masa menstruasinya semakin dekat.
“Saya tidak mempersiapkan diri untuk kondisi seperti itu. Saya sudah datang bulan, dan saya tidak membawa perlengkapan mandi pada hari-hari seperti ini. Suami saya sering mencari pembalut untuk saya, tetapi dia tidak menemukannya,” katanya. .
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: infosumsel.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid