Hal ini disampaikan Wakil Bupati Samosir, Martua Sitanggang, saat menghadiri launching Penanaman Pohon dan Pemasangan Solar Panel yang dilakukan PT Astra International, di Bukit Holbung, Desa Hariara Pohan. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-65 PT Astra Internasional.
Martua mengakui terjadi perubahan kondisi lingkungan di Samosir dan sekitarnya. Terutama kondisi hutan yang cukup marak terjadinya penebangan. "Lahan di sekitar kita gersang, akibatnya ketika musim hujan terjadi banjir, ketika musim kemarau terjadi kekeringan. Ini pertanda kondisi hutan dan lingkungan rusak," katanya, Selasa (31/5/2022).
Dengan begitu, menurutnya, hutan tak lagi berfungsi optimal sehingga harus dilakukan perbaikan secara serius.
"Kita menyadari hutan sebagai penyangga kehidupan, kebutuhan pangan, penyediaan air dan sumber konservasi. Banjir bandang yang terjadi di bumi Samosir telah merugikan banyak aspek. Harus ada rehabilitasi lahan," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi kegiatan penanaman pohon dan pemasangan solar panel ini karena akan berdampak terhadap perbaikan lingkungan.
"Kami berterima kasih karena dipilih sebagai pelaksanaan program penanaman pohon dan pemasangan solar panel. Ini sangat bermanfaat untuk mengurangi emisi karbon di atmosfer dan mencegah perubahan iklim," katanya.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Herianto, mengatakan, luas hutan lindung di Samosir mencapai 24 ribu hektare. Perlu ada komitmen bersama dari semua pihak dalam menjaga alam tersebut sehingga memberi daya dukung maksimal untuk kehidupan.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid