"Kami menduga adanya intervensi pembukaan lahan untuk bangunan lain, meski kondisinya tidak banyak namun bangunan liar lain di kawasan tersebut sama juga memberikan sedikitnya kontribusi terhadap kerusakan ekologi yang berada di kawasan itu," paparnya.
Potret satelit menunjukan bahwa lahan di puncak Cikawari telah terdapat pemamfaatan lahan kurang tepat juga tata kelola kawasan yang jauh dari memperhatikan kaidah lingkungan.
"Salah satunya pola garapan tanaman holtikultura yang tidak disertai dengan pohon keras sebagai tegakan penyangga dan memiliki fungsi daya serap air tidak ada,"ujarnya.
Kondisi tersebut kata Wahyudin diperkuat dengan terdapatnya beberapa bangunan-bangunan liar yang tidak diketahui peruntukannya.
Baca Juga: Kiriman dari Cikapundung, Sejumlah Rumah di Dayeuhkolot Terendam Banjir
"Makanya tidak heran pada saat kondisi hujan dengan intensitas yang tinggi, masalah utama yaitu munculnya peningkatan runoff yang tergerus dari kawasan tersebut masuk ke mikro Das Cisanggarung.
Padahal, daerah tersebut masuk dalam Kawasan Bandung Utara (KBU) yang dilindungi. Sejatinya, pemerintah harus benar-benar menerapkan aturan, juga memberi edukasi kepada masyarakat supaya melakukan pengelolaan lahan yang sesuai dengan kaidah lingkungan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayobandung.com
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid