PEKALONGAN, polhukam.id - Seorang nelayan asal Kota Pekalongan dikabarkan meninggal dunia di Samudera Hindia setelah berlayar bersama kapal KM Sri Mariana.
Junaidi (48), seorang nelayan warga Kramatsari, Kecamatan Pekalongan Barat, meninggalkan keluarga dan meninggal secara mendadak selama pelayaran yang seharusnya berlangsung selama 10 bulan.
Istri almarhum, Rahayu Slamet (45), mengungkapkan kebingungannya atas kematian mendadak suaminya. Dia mengatakan bahwa pihak perusahaan tidak bertanggung jawab atas kehilangan suaminya dan bahkan menutupi kematian tersebut.
Baca Juga: Kuota CPNS dan PPPK untuk Penyandang Disabilitas Batang Tak Terisi, Begini Solusi Pj Bupati
"Tiba di Pelabuhan Sibolga, kapal hanya menurunkan jenazah suami saya lalu berangkat lagi dan kabar yang diterima keluarga, perusahaan menutupi informasi bahwa tidak ada kematian ABK di kapal," ungkap Rahayu, Kamis 18 Januari 2024.
Rahayu juga menyatakan bahwa keluarga hanya menerima laporan kematian suaminya dari polisi saja. Perusahaan tidak melaporkan kematian suaminya ke Syahbandar maupun Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat.
Hingga saat ini, pihak perusahaan juga tidak memberikan uang kehormatan untuk biaya pemakaman dan tahlilan. Jenazah hanya diantar oleh ambulan tanpa ada perwakilan dari perusahaan.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid